Pertamina Jangan Mencari Narasi Konyol Penyebab Terbakarnya Kilang Balongan

Pertamina Jangan Mencari Narasi Konyol Penyebab Terbakarnya Kilang Balongan
Kilang minyak Pertamina di Indramayu terbakar, Senin (29/3). Ilustrasi: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta Pertamina tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab terbakarnya Refinery Unit (RU) VI Balongan di Jawa Barat, Senin (29/3).

"Memang perlu menunggu hasil investigasi selesai," kata dia dalam diskusi virtual berjudul Kebijakan Publik Dampak Ekonomi BBM atas Terbakarnya Kilang Balongan, Jumat (2/4).

Menurut legislator fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, kesimpulan penyabab terbakarnya kilang harus disampaikan secara detail dan komprehensif.

Eddy mengaku tidak mau mendengar Pertamina menyampaikan penyebab terbakarnya Kilang Balongan, seperti lembaga lain menyimpulkan insiden blackout di Jakarta pada 2019.

Menurut legislator daerah pemilihan III Jawa Barat itu, sempat muncul narasi menyalahkan pohon sengon saat blackout di DKI Jakarta, pada 2019. Belakangan narasi itu tidak memiliki relevansi sama sekali atas insiden blackout.

"Konyol jadinya, sehingga belum apa-apa masyarakat sudah berpretensi. Mengapa harus ada pernyataan yang sifatnya tidak berdasar," ungkap dia.

Sementara itu, ujar Eddy, dalam insiden terbakarnya Kilang Balongan, Pertamina tidak bisa mendahului hasil investigasi dan mengatakan dengan berbagai dalih.

Misalnya menyebut terbakarnya kilang atas masalah petir.

Menurut Eddy Soeparno, kesimpulan penyabab terbakarnya kilang Pertamina harus disampaikan secara detail dan komprehensif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News