Pertanian Merugi Rp 247 Miliar

Pertanian Merugi Rp 247 Miliar
Pertanian Merugi Rp 247 Miliar
Untuk tanaman buah (pohon), terdiri dari papaya, pisang, rambutan, sawo, sirsak, sukun, mlinjo, petai, alpukat, blimbing, dukun, durian, jambu air dan jambu biji, jeruk, mangga, manggis, nangka, nanas, kelapa, kopi kakau, tebu, cengkeh dan empon-empon dengan total kerugian mencapai Rp 35 miliar.

Sedianya, Wijayanti mengatakan, tanaman tersebut sebenarnya masih bisa diselamatkan jika abu vulkanik yang menempel langsung dibersihkan dengan air. Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan petani karena sebagian besar petani mengungsi. "Selama ditinggal mengungsi, aktivitas hujan abu terus menerus terjadi    sehingga kerusakan bertambah parah," katanya.

Siswanto, petani salak Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung mengatakan tanaman salaknya seluas 2.000 meter persegi ambruk semua. Usia tanaman tersebut lima tahun dengan hasil panen 75 ? 80 kg setiap dua minggu. Hasil penjualan panen tersebut antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Dari jumlah itu, ia bisa membawa pulang Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

"Jika nanti Merapi bencana Merapi ini berhenti, saya harus menanam tanaman baru lagi. Padahal tanaman salak baru mulai berbuah setelah berumur tiga tahun," ungkap pengungsi di Tempat Pengungsian Akhir Tanjung Kecamatan Muntilan itu. (vie)

MAGELANG-- Satu persatu dampak erupsi Gunung Merapi mulai bermunculan. Terakhir, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang merilis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News