Pertaruhan Gengsi

Namun, kedua tim memiliki persiapan yang berbeda. Tim All Star tidak banyak memiliki waktu adaptasi karena baru bergabung kemarin. Tetapi, kelemahan itu bisa jadi tertutupi dengan bagusnya skill dan kualitas individu penggawa All Star. Apalagi skuad All Star ini rata-rata pemain langganan timnas. Sebut saja Markus Haris Maulana, Ferry Rotinsulu, Nova Ariyanto, Maman Abdurrahman, Eka Ramdhani, Bambang Pamungkas, Atep, Firman Utina, Ricardo Salampessy, dan Boaz Salossa.

Sementara Arema merupakan tim yang solid karena mereka sudah bermain bersama selama satu musim kompetisi. Tapi dari sisi skill dan kualitas individu, pemain Arema kalah dengan tim All Star.

Meski demikian, tim berlogo kepala Singa ini tidak akan gentar menghadapi nama besar penggawa All Star. Apalagi, di super league, Arema beberapa kali sudah pernah mengalahkan tim-tim yang banyak diperkuat pemain timnas. "Tetapi, kami harus tetap waspada meski lawan tidak banyak waktu beradaptasi. Mereka pemain yang bagus," kata asisten pelatih Arema Liestiadi.

Liestiadi menyebut Arema sangat siap melawan All Star. Bahkan, Pierre Njanka dan kawan-kawan punya motivasi berlipat-lipat. Skuad Singo Edan -julukan Arema- ingin membuktikan bahwa meraka pantas juara sekaligus menyempurnakan gelar juara super league. Kehadiran ribuan Aremania di Kanjuruhan juga menjadi pemicu spirit tempur.