Pertumbuhan Bisnis Mamin Melambat
Imbas Pembatasan Impor Hortikultura
Rabu, 29 Mei 2013 – 23:03 WIB

Pertumbuhan Bisnis Mamin Melambat
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah menambahkan, industri mamin merupakan industri yang cukup strategis bagi Indonesia. Tahun lalu industri tersebut menyumbang 6,96 persen produk domestik bruto (PDB). "Potensinya masih sangat besar. Sebab, selama ini hilirisasi industri mamin belum maksimal," katanya.
Menurut Euis, hilirisasi sangat penting dalam ketersediaan bahan baku industri. Misalnya, bahan baku jus jeruk. Indonesia mampu memproduksi jeruk cukup melimpah. Namun, industri yang memproduksi jus jeruk sebagai bahan baku industri belum ada. Selain itu, program hilirisasi industri bisa meningkatkan investasi.
"Meski belum maksimal. Hilirisasi industri mamin sudah cukup baik. Itu bisa dilihat dari investasinya," ungkapnya. Tahun lalu investasi industri mamin mencapai Rp 63,65 triliun atau naik Rp 3,12 triliun jika dibandingkan dengan 2011. Pertumbuhan itu disumbang ekspansi beberapa industri agro yang telah ada ataupun yang baru. (uma/c1/oki)
JAKARTA - Kinerja industri makanan minuman (mamin) tercatat kurang menggembirakan pada kuartal pertama 2013. Pada periode Januari-Maret 2013,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau