Peru Bakal Kembali Dikuasai Dinasti Fujimori
jpnn.com - LIMA – Peru bakal kembali jatuh ke tangan Fujimori. Bukan Alberto Fujimori tentunya, tetapi Keiko, putri sulung sang mantan presiden. Itu akan terjadi jika perempuan 41 tahun tersebut memenangkan pilpres babak kedua pada Minggu (5/6). Sejauh ini, ibu dua anak itu masih unggul atas pesaingnya, Pedro Pablo Kuczynski, dalam polling.
”Dengan energi dan semangat seperti ini, kita akan bisa menyelesaikan seluruh masalah yang dihadapi negeri ini,” ujar Keiko dalam kampanye terakhirnya kemarin (3/6).
Didampingi sang suami, Mark Villanella, putri Fujimori itu terlihat sangat percaya diri. Sebagai sosok yang tidak asing dengan politik dan pemerintahan, dia yakin akan bisa mendatangkan perubahan ke Peru.
Dunia politik memang bukan hal baru bagi Keiko. Pada usia 19 tahun, dia telah menjalankan peran sebagai first lady alias ibu negara. Itu terjadi lantaran ayah dan ibunya berpisah.
Fujimori yang ketika itu berstatus duda pun lantas menunjuk Keiko sebagai pendamping resminya. Pengalaman itulah yang membuat politikus lulusan Amerika Serikat (AS) tersebut mantap menjadi presiden.
Bagi Keiko, pilpres tahun ini merupakan yang kedua. Sebelumnya, dia juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2011. Tetapi, saat itu dia harus mengakui kemenangan Ollanta Humala pada putaran kedua.
Tidak mau menyerah, dia mencoba lagi tahun ini. Kali ini, kandidat yang diusung Fuerza Popular Party tersebut pun sukses melaju hingga putaran kedua.
”Dia memperoleh banyak sekali dukungan publik di sepanjang karier politiknya. Bagi sebagian orang, popularitas yang dia peroleh itu justru mengundang tanda tanya,” ungkap Maria Luisa Puig, pengamat politik pada Eurasia Group.
LIMA – Peru bakal kembali jatuh ke tangan Fujimori. Bukan Alberto Fujimori tentunya, tetapi Keiko, putri sulung sang mantan presiden. Itu akan
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa