Perubahan Iklim jadi Tantangan yang Harus Dijawab dengan Teknologi

Perubahan Iklim jadi Tantangan yang Harus Dijawab dengan Teknologi
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas BPPSDMP.

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu program utama Kementerian Pertanian pada 2022 ialah meningkatkan produksi dan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam kondisi apa pun, termasuk perubahan iklim yang tak menentu, Kementan tetap menggenjot produktivitas, karena sektor pertanian pembangkit ekonomi sekaligus pilar penyangga ketahanan pangan.

Hal ini juga didukung segenap pemerintah daerah salah satunya Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dalam memaksimalkan berbagai program di antaranya melalui Program Strategic Irrigation and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang pelaksanaanya berada di bawah BPPSDMP Kementan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan bangsa. Di tengah pandemi global, keamanan pangan nasional adalah prioritas utama bagi Kementerian Pertanian.

“Saya tegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh berhenti walaupun di tengah pandemi global Covid-19. Kementan tetap menjaga ketahanan pangan nasional, oleh karenanya kegiatan olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini,” tegas Mentan SYL.

"Ke depan perubahan iklim juga menjadi sebuah tantangan dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi," tambahnya.

Menurutnya cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone, robot tanam padi, dan teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Thing (IoT), akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian.

“Segera dorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global,” tegas mentan.

Dalam kondisi apa pun, termasuk perubahan iklim yang tak menentu, produksi pertanian harus digenjot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News