Perubahan Iklim Mengancam Kehidupan di Atap Dunia Tibet
Jika pencairan berlanjut, diperkirakan dua pertiga gletser dataran tinggi akan hilang pada tahun 2050, seorang ilmuwan mengatakan itu pada konferensi Asia Society tahun 2009.
Itu akan berdampak besar, kata Tsechu Dolma, seorang pengungsi Tibet dan pendiri Mountain Resiliency Project, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan lokal dengan agribisnis.
"[Sekitar] 1,4 miliar orang dari 7 miliar populasi manusia sebenarnya bergantung pada air yang berasal dari Tibet," katanya.
"[Air] membawa banyak endapan lumpur dari dataran tinggi di hilir. Lumpur ini diperlukan untuk sawah di Asia Tenggara ... makanan yang ditanam memberi makan seluruh dunia."
Photo: Seorang rahib muda Buddhis Tibet dengan kawanan Yak. (Getty: Kevin Frayer)
Sudah ribuan danau mengering.
Gurun sekarang mencakup seperenam dataran tinggi Tibet dan tempat-tempat yang pernah bermekaran telah berkurang menjadi bukit pasir.
Orang yang paling rentan terkena dampaknya, kata Dolma, adalah petani tradisional dan penggembala yang mata pencahariannya bergantung pada tanah.
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik