Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan

Selama ini yang terdengar adalah pendidikan vokasi selaras dengan dunia kerja dan mengesankan industri dan dunia kerja ada di depan dan vokasinya di belakang, tetapi ke depan hal itu tidak cukup.
"Dengan kecepatan perubahan yang terjadi di dunia industri, itu semua sudah tidak cukup, sudah tidak bisa lagi. Tidak bisa mengimbangi, karena kurikulum vokasi 2 tahun, 3 tahun, sementara industrinya sudah jauh di depan sana, ketinggalan lagi kita. Terus kita mau kejar-kejaran sampai kapan?" tegasnya.
Dia menjelaskan secara internasional pendidikan vokasi itu tidak ada lagi di belakang dan hanya mendengarkan dunia industri, tetapi sudah bersama-sama berjalan berdampingan.
Bersama untuk menciptakan, membangun ke depannya seperti apa.
Oleh karena itu, tugasnya dibagi-bagi untuk berjalan bersama-sama industri membangun kebutuhan masa depan lebih baik.
Pendidikan vokasi juga membuat dan mengarahkan perubahan itu ke mana, sehingga tidak boleh lagi industri sedang membuat A kemudian vokasi juga menyiapkan A, tidak.
"Perguruan tinggi vokasi, pendidikan vokasi harus bagaimana caranya membuat A yang lebih baik di masa depan dan bersama-sama industri melakukan perubahan," tegasnya.
Pendidikan vokasi diharapkan juga tidak hanya menyiapkan lulusan yang siap kerja saja, karena itu tidak cukup.
Dirjen Vokasi Kemdikbudristek Kiki Yuliati mengatakan perubahan industri makin cepat, pendidikan vokasi harus melompat jauh ke depan
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024