Perundingan Inalum Dimulai Lagi

Perundingan Inalum Dimulai Lagi
Perundingan Inalum Dimulai Lagi

JAKARTA
- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan segera melakukan pembicaraan untuk membahas nasib PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang hingga saat ini masih terkatung-katung. Kunjungan kerja Menko Perekonomian Hatta Rajasa akhir pekan lalu ke Jepang ternyata belum menghasilkan keputusan.

“Akhir Oktober nanti kami baru memulai perundingan,” ujar Hatta di Jakarta. Kendati demikian, perundingan itu pun belum masuk ke personal substansial. Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini masih menghitung total aset Inalum. Revaluasi aset terus dilakukan untuk memantapkan data pada saat perundingan. Pemerintah sejauh ini juga belum memutuskan apakah akan mengambil alih seluruh saham Inalum atau tidak. Hanya, kata dia, apa pun keputusannya hal itu tetap menyangkut kepentingan nasional.

Inalum adalah perusahaan peleburan aluminium (smelter) yang memanfaatkan energi pembangkit tenaga listrik air (PLTA) Asahan. Komposisi pemegang saham perusahaan adalah pemerintah Indonesia sebesar 41,1 persen dan Nippon Asahan Aluminium (NAA), Jepang, sebanyak 58,9 persen.

Saham NAA dimiliki Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang mewakili pemerintah Jepang sebesar 50 persen dan 12 perusahaan swasta Jepang (50 persen).

JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan segera melakukan pembicaraan untuk membahas nasib PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News