Perusahaan Asing Terima Bantuan Pemerintah Jutaan Dolar Selama Lockdown di Australia

Tunjangan JobKeeper merupakan subsidi gaji yang menelan biaya AU$90 miliar (Rp900 triliun lebih) kepada sekitar 1 juta perusahaan yang mencakup sekitar 3,8 juta pekerja.
Nama-nama perusahaan penerima JobKeeper serta jumlah uang yang mereka terima tidak terbuka untuk publik.
Tapi dokumen yang diajukan ke regulator keuangan ASIC dan diperoleh ABC mengungkapkan nilai subsidi ini terhadap Specsavers dan Luxottica.
Pendapatan Specsavers anjlok pada April tahun lalu di tengah lockdown sebelum pulih kembali saat ekonomi dibuka.
Pendapatannya sepanjang tahun turun hanya 1 persen, sementara laba melonjak $78 juta menjadi $150 juta.
Specsavers menerima sekitar $92 juta dari JobKeeper, sementara menurut informasi yang diterima ABC perusahaan itu mengembalikan sekitar $4 juta.
"Dana pembayar pajak tetap membayar subsidi gaji ini meski pun di setiap negara bagian dan teritori, kecuali Victoria, semuanya sudah normal kembali setelah bulan Juli," jelas Dean Paatsch.
"Hal ini menguntungkan bagi perusahaan yang mengalir langsung ke keuntungan para pemilik di luar negeri," katanya.
Dua jaringan toko kacamata terkenal di Australia dilaporkan meraih laba berlipatganda setelah mengklaim program bantuan tunjangan gaji dari pemerintah
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan