Perusahaan Daging Terbesar Australia Dilaporkan Gagal Melindungi Karyawannya Dari Peristiwa Membahayakan
"Saya sudah mengirimkan faktur kepada mereka untuk biaya pemakaman dan biaya ambulans … namun yang saya terima hanya penolakan."
JBS adalah perusahaan daging terbesar di Australia dan dunia dengan pendapatan tahunan sebesar US$65 miliar.
Perusahaan tersebut merupakan pemilik merek produk makanan populer di Australia termasuk Primo dan Huon Aquaculture, yang memasok restoran makanan cepat saji seperti McDonald's, dan menjual produknya di supermarket Coles, Woolworths dan Aldi.
Perusahaan raksasa ini telah mendapat sorotan internasional akibat serangkaian skandal, termasuk penyuapan dan korupsi di Brasil, penetapan harga produk di Amerika Serikat, dan pengambilan stok daging dari lahan yang ditebang secara ilegal di hutan hujan Amazon.
Bentuk 'kelalaian'
Warwick Ranclaud merupakan kontraktor di Caroona Feedlot JBS, sebelah barat daya Tamworth, kota di negara bagian New South Wales saat kebakaran hutan terjadi di Australia tahun 2017.
Pria berusia 36 tahun itu bertugas memperbaiki peralatan pabrik dan mengurus perkara pertanian.
Di tahun itu, musim panas sangatlah membakar, dan gelombang panas yang ditimbulkan memicu kebakaran hebat di wilayah tersebut.
"Langit berwarna merah siang dan malam," kata Heather Ranclaud.
Perusahaan daging terbesar di Australia memiliki rekam jejak yang mengerikan dalam hal keselamatan, berulang kali gagal melindungi pekerjanya dari kematian atau cedera serius
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka