Perusahaan Peternakan Australia Jual Asetnya di Indonesia

Perusahaan Peternakan Australia Jual Asetnya di Indonesia
Perusahaan Peternakan Australia Jual Asetnya di Indonesia

Perusahaan agribisnis Australia, Elders, menyatakan pihaknya "masih berkomitmen dalam perdagangan ekspor ternak" meskipun akan menjual tempat penggemukan sapi dan tempat pemotongan hewan miliknya di Indonesia.

Pengumuman itu disampaikan hampir setahun setelah perusahaan ini menjual anak perusahaan pengiriman, North Australian Cattle Company (NACC), dengan alasan buruknya margin keuntungan.

Kajian internal perusahaan tersebut memberikan penilaian serupa terhadap 8.200 ekor sapi penggemukan di Lampung serta RPH di Bogor. Aset-aset ini dinilai berkinerja buruk.

Anak perusahaan Elders di Indonesia sedang dalam proses pembelian oleh PT Pramana Austindo Mahardika (PAM), salah satu konglomerat Indonesia, salah satu ekuitas swasta, dan peminat dari Australia. Kesepakatan ini ditetapkan akan diselesaikan pada akhir Juni.

CEO Elders Mark Allison mengatakan kondisi pasar jangka panjang di Indonesia, ditambah dengan perubahan kebijakan Pemerintah RI, menjadikan aset-asetnya tidak memberikan pengembalian modal yang cukup besar.

"Australia Utara telah mengalami kesulitan di Indonesia. Pertama-tama terkait kesulitan masalah kuota dengan 20 persen dari bibit sapi yang perlu diangkut bersamaan dengan sapi bakalan," kata Allison.

"Pada saat yang sama, masuknya daging kerbau asal India telah membuat pasar cukup sulit secara komersial. Ini telah membatasi harga jual dari penggemukan," lanjutnya.

"Permasalahan (yang mengganggu pasar Indonesia) mungkin dapat diselesaikan dalam jangka pendek - 18 bulan hingga dua tahun - tetapi sulit mengharapkan hal itu," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News