Perwira Harus Mampu Membaca Arah Perubahan

Di sisi lain Panglima TNI menyatakan peran militer masa depan akan lebih banyak selain tugas bertempur. Militer juga melakukan tugas keamanan membantu kepolisian, tuntutan misi kultural membangun pengaruh dan hubungan internasional yang semakin meningkat, seperti pengamanan jaringan logistik, pengamanan obyek vital, pasukan perdamaian PBB, penanggulangan bencana, dan mengatasi aksi terorisme bersama komponen bangsa lainnya.
”TNI adalah tentara profesional yang dibangun untuk mencapai keunggulan-keunggulan secara kapasitas yaitu well educated (terdidik), well trained (terlatih), well organized (terorganisasi), well equiped (dilengkapi kebutuhannya), well lead (terpimpin), dan adaptif,” ungkap Hadi.
Secara kapabilitas, TNI memiliki kemampuan operasi, dapat dikerahkan dengan cepat, dan mampu dibebani berbagai macam tugas. Sedangkan secara kompatibilitas, siap bersinergi dan bekerjasama dengan organisasi yang lebih kompleks.
Marsekal Hadi berpesan TNI sebagai organisasi militer profesional harus terus menata diri, tentunya membutuhkan perwira-perwira yang kompeten seperti yang berada di sini.
”Perwira-perwira lulusan Sesko TNI diharapkan menjadi figur-figur pemimpin TNI masa depan yang adaptif, tidak alergi dengan perubahan. Setiap saat kita harus siap berubah karena lingkungan di sekitar kita juga terus berubah,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Perwira harus memiliki kemampuan membaca arah perubahan. Artinya sebagai Perwira, Komandan, ataupun staf, harus mampu melihat perkiraan keadaan dengan memperhatikan tren perubahan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- TB Hasanuddin Soroti Sikap Galau TNI soal Letjen Kunto Arief
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik