Pesan Mbak Puan Buat Negara yang Punya Masalah Urbanisasi

Pesan Mbak Puan Buat Negara yang Punya Masalah Urbanisasi
The 14th International Inter-Ministerial Conference On Population And Development 2017 digelar di Hotel Hyatt Yogyakarta. Foto: source for JPNN.com.

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyarankan setiap negara mengelola human mobility dengan baik untuk mencegah dampak urbanisasi yang masih menjadi masalah di seluruh dunia.

"Setiap negara juga harus memenuhi hak-hak migran serta mencegah potensi masalah dan konflik di masa depan," kata Puan saat membuka 14th International Inter-Ministerial Conference On Population And Development 2017 di Hotel Hyatt Yogyakarta, Selasa (28/11).

Menurut Mbak Puan, urbanisasi merupakan konsekuensi dari kemajuan pembangunan. Dalam lima tahun terakhir, untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban modern, lebih banyak penduduk perkotaan dibanding pedesaan. Saat ini, kata Bu Menko, diperkirakan sekitar 54 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan.

“Perkembangan urbanisasi yang begitu cepat harus disertai intervensi kebijakan yang tepat, sehingga terjaga dengan baik derajat kualitas hidup penduduk perkotaan,” ujarnya.

Menko PMK mengatakan, di antara 7,5 miliar penduduk dunia saat ini, terdapat lebih dari satu miliar migran. Setiap pergerakan manusia, lanjutnya, tidak hanya membawa dirinya saja, melainkan juga seluruh hal yang melekat dalam dirinya seperti budaya, perilaku, ideologi, penyakit, dan berbagai hal lainnya.

“Oleh karena itu, kelola human mobility dengan baik, penuhi hak-hak migran serta cegah potensi masalah dan konflik di masa depan,” tegasnya.

Puan mengingatkan, pilihan dalam pembangunan bisa memberikan implikasi pada lingkungan hidup, kesehatan, pendapatan masyarakat, kehidupan sosial-budaya, serta konflik. Atas dasar itu, Puan berpesan, dalam merencanakan pembangunan nasional, paradigma pembangunan berwawasan kependudukan, perlu menjadi perhatian.

Sementara itu, pembangunan juga harus menempatkan manusia sebagai pelaku dan penerima manfaat dari pembangunan. Adapun kualitas pembangunan pun mesti diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas dan adil.

Dalam lima tahun terakhir, untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban modern, lebih banyak penduduk perkotaan dibanding pedesaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News