Pesan Reza Suriansha Saat Yudisium Lulusan Sarjana STIE UniSadhuGuna 2020

Pesan Reza Suriansha Saat Yudisium Lulusan Sarjana STIE UniSadhuGuna 2020
Suasana saat Yudisium Lulusan Sarjana STIE UNISADHUGUNA, Sabtu (2/10/2020). Tampak Wakil Ketua I Bidang Akademik Dono Murdiyanto (kiri), Ketua STIE UNISADHUGUNA Reza Suriansha (tengah) dan Alfonsus B. Say sebagai Ketua Program Studi Manajemen STIE UNISADHUGUNA. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) UniSadhuGuna, Reza Suriansha mengatakan pada awal Maret 2020, dunia dihentakkan oleh malapetaka sangat dahsyat yaitu wabah virus Corona (Covid-19) yang dengan cepat telah meluluh-lantakkan perekonomian negara-negara di seluruh dunia.

Lockdown dan pembatasan aktivitas masyarakat telah menguras hampir seluruh sumber daya yang dimilki. Bisnis dan Industri-industri berhenti, begitupun transportasi. Jalan-jalan sepi seperti kota mati. Jutaan manusia tiba-tiba kehilangan pekerjaan dan pertumbuhan perekonomian terjun bebas.

Sementara Indonesia, meskipun tidak melakukan lockdown, melainkan Pembatasan Sosial Berskala Besar saat ini juga mengalami pukulan ekonomi cukup telak hingga berpotensi tumbuh hanya nol persen atau bahkan minus.

“Namun yang menarik, dalam setiap krisis separah apapun, selalu ada peluang baru yang bermunculan, yang semula tidak terpikirkan,” kata Reza Suriansha dalam sambutan pada saat Yudisium Lulusan Sarjana STIE UniSadhuGuna 2020, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Reza, keputusan pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19 dengan mengharuskan semua orang bekerja dan berkegiatan di rumah, telah menjadi blessing in disguise bagi banyak orang yang mampu secara cepat menyesuaikan diri dengan situasi baru yang sudah sangat berbeda dengan sebelumnya.

“Kehadiran internet yang sebelum covid-19 tidak lebih hanya digunakan sebagai cara berinformasi dan berkomunikasi dengan email, media-media sosial, atau sekadar melihat-lihat Youtube maupun chatting melalui WA, sekarang telah menjadi back-bone perkembangan berperilaku baru bagi banyak manusia,” katanya.

Lebih lanjut, Reza mengatakan kehadiran berbagai media sosial, market place dan platform hiburan hingga bisnis telah benar-benar pengubah peradaban konvensional menjadi peradaban digital. Kita sudah menggunakan Tokopedia, Shoppe, Lazada, Market Place ataupun Gofood, untuk berbelanja.

“Kita sudah tidak lagi nonton film di gedung bioskop karena bisa dengan mudah nonton melaui Netflix dan sebagainya di rumah,” katanya.

Menurut Reza, situasi pandemi covid-19 hendaknya harus dijadikan momentum untuk melakukan loncatan yang jauh yaitu akselerasi digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News