Pesan Spesialis Jantung Agar tak Kolaps Seperti Dialami Markis Kido dan Eriksen

Pesan Spesialis Jantung Agar tak Kolaps Seperti Dialami Markis Kido dan Eriksen
Ilustrasi olahraga Bulutangkis. Foto: Ricardo/JPNN.com

Untuk itu, Vito yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengingatkan pentingnya pemeriksaan di organ target komplikasi hipertensi.

Seperti Elektrokardiogram (EKG), foto x-ray atau echo, laboratorium fungsi ginjal, kolesterol serta gula darah dan pemeriksaan saraf mata.

Selain itu, masyarakat umum dinilai perlu menjaga detak jantung maksimal, agar tahu olahraga yang dilakukan memenuhi tujuan atau tidak, terutama untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Cara menghitungnya yakni 220 dikurangi usia, lalu dikali 60-70 persen, untuk mendapatkan kisaran target detak jantung intensitas sedang.

Menurut Vito, olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah 60-70 persen dari detak jantung maksimal menurut usia. Amannya paling tinggi 85 persen.

"Lain halnya kalau seorang atlet atau ingin mencapai prestasi tertentu, karena itu perlu latihan bertahap dan di bawah pengawasan profesional," katanya.

Lebih lanjut, mengenai olahraga ekstrem yang berat dan jangka panjang berpotensi menyebabkan kerusakan otot jantung masih dalam penelitian.

Sejauh ini, studi menemukan kerusakan otot jantung dari MRI jantung terjadi pada sebagian kecil orang yang melakukan olahraga ekstrem berat jangka panjang.

Ada pesan penting dari dokter spesialis jantung agar tak kolaps seperti yang dialami Markis Kido dan Eriksen.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News