Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri

"Kata guru kami, pengin ujian pakai komputer, tetapi tidak punya dan nanti diusahakan. Ini dapat bantuan, insyaallah pakai komputer," ucap Syahril.
Namun, Syahril juga mengharapkan ada bantuan lain dari pemerintah, yakni pembangunan ruang kelas dan asrama. Saat ini hanya ada dua kelas di Ponpes Al Khairaat.
"Jadi, mohon doanya," harap Syahril.
Selain itu, Syahril juga menuturkan soal banyak rekannya yang tidak memiliki kasur karena keterbatasan biaya.
"Ada yang punya (kasur) ada yang enggak. Kalau enggak ada tidur pakai alas tikar saja,” katanya.
Syahril dan rekan-rekannya juga menyisihkan uang Rp 1000 rupiah untuk urunan guna membeli kipas angin.
“Kipasnya juga kurang. Rusak semuanya. Jadi, kami kumpul uang untuk beli kipas," katanya.(mcr8/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan yang lebih dikenal sebagai wilayah terluar ternyata juga daerah pencetak santri. Simak informasinya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia