Peselancar Dunia Adu Nyali di Surfing International Krui Pro 2017

Peselancar Dunia Adu Nyali di Surfing International Krui Pro 2017
Ilustrasi. Foto: from indopos

"Ini menjadi momentum bersejarah bagi Kabupaten Pesisir Barat Lampung dengan digelarnya kompetisi Surfing Internasional Krui Pro 2017 (QS)1000," jelas Ratna pada kesempatan sama.

Dia mengatakan, momen bersejarah, tambah dia, karena kompetisi ini menjadi kompetisi pertama yang bertaraf internasional diselenggarakan oleh World Surf League (WSL) yang diadakan di Krui, Pesisir Barat, Lampung. Seremoni pemukulan gong menjadi tanda dimulainya Surfing Internasional Krui Pro 2017 di Pantai Tanjung Setia, Lampung.

Selain mengenalkan spot baru kepada peselancar dunia yang telah menjadikan Bali sebagai second home, Kemenpar juga memanfaatkan kejuaraan ini untuk mengembangkan konsep 3A, yakni Akses, Atraksi, dan Amenitas. Pasalnya, papar Ratna, jika respons kejuaraan selancar ini bagus, secara otomatis pebisnis akan mengembangkan destinasi Lampung Selatan.

"Nah, rumus 3A; Atraksi, Akses, dan Amenitas akan menentukan untuk mengembangkan destinasi di sana. Atraksi yang istimewa bisa men-drive Akses dan Amenitas di sana,” paparnya.

Dia mengharapkan kejuraaan ini akan mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pesisir Barat. Seperti dijelaskan Agus, tercatat selama 2016 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 16.400 wisman. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya (2015) sebanyak 8.866 wisman.

"Jumlah terbanyak adalah wisman dari Australia, sebanyak 5.524 turis, yang diikuti Spanyol, Prancis, Jepang, Korea, dan beberapa negara lainnya. Dan, tahun ini diharapkan naik dua kali lipat turis datang ke wilayah kami," harapnya.

Kompetisi Surfing Internasional Krui Pro 2017 sendiri digelar mulai 15 hingga 20 April, diikuti oleh surfer-surfer andal Indonesia dan berbagai negara seperti Australia, Jepang, Selandia Baru, Brazil, Filipina, Hawaii, dan lainnya.

Menpar Arief Yahya selalu mengapreaiasi semua kegiatan sport tourism yang berskala international. Menurut survei, 60% dari wisatawan sport tourism, akan menjadi repeaters. Mereka akan datang lagi ke Indonesia, untuk berwisata.

Ombak di Bali dan gelombang bono di Riau telah menjadi surga peselancar dunia. Kini, mereka akan berlomba menaklukkan keganasan Pesisir Barat di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News