Pesta Raya Justisia Sukses Tutup Perayaan Seabad FHUI

jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menutup rangkaian perayaan Dies Natalis ke-100 dengan Pesta Raya Justisia.
Acara tersebut sukses memeriahkan Diea Natalis ke-100 FHUI yang berlangsung di area parkir Gedung Baru FHUI di Kampus UI Depok, Senin (28/10).
Dekan FHUI, Dr. Parulian Paidi Aritonang yang membuka acara tersebut menyampaikan bahwa peringatan 100 tahun ini adalah bentuk penghargaan atas perjalanan panjang FHUI dalam membangun tatanan hukum Indonesia.
“Pesta Raya Justisia adalah momen reflektif yang merayakan kontribusi FHUI terhadap bangsa, tempat kita mengenang perjuangan dan merayakan dedikasi yang telah berjalan selama satu abad. Momen ini akan terus hidup dalam sejarah FHUI dan menjadi landasan bagi langkah-langkah kita ke depan,” ujar Parulian.
Pesta Raya Justisia menghadirkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang mewakili semangat kebinekaan Indonesia dan menyatukan seluruh sivitas akademika FHUI.
Antara lain penampilan Reog Ponorogo, musisi kenamaan seperti Yeni Inka dengan musik dangdut khasnya, grup Feel Koplo yang membawa nuansa musik elektronik yang segar, serta penampilan spesial dari Maliq & D’Essential, yang sukses menghidupkan suasana dengan alunan musik jazz-funk yang disukai lintas generasi.
Parulian menambahkan acara puncak ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan FHUI, menjunjung tinggi integritas, dan berkomitmen pada keadilan.
“Semoga acara ini menjadi pengingat akan sejarah yang kita bawa dan komitmen yang kita perbarui bersama, sebagai bagian dari pengabdian FHUI kepada masyarakat dan bangsa,” tambahnya.
Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) menutup rangkaian perayaan Dies Natalis ke-100 dengan Pesta Raya Justisia
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK