Pesta Ultah Sweet 16 Berujung Banjir Darah, Joe Biden Sangat Marah
jpnn.com, JAKARTA - Sedikitnya empat orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam penembakan yang meletus saat perayaan ulang tahun ke-16 di sebuah studio tari di kota kecil Dadeville, Alabama, Amerika Serikat Sabtu (15/4) malam.
Pihak berwenang pada Minggu (16/4) mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 22:30 waktu setempat.
Namun, mereka menolak untuk menjawab pertanyaan atau memberikan rincian lebih lanjut, termasuk mengenai motif penyerangan serta keberadaan pelaku.
Polisi hanya mengatakan tidak ada lagi ancaman terhadap masyarakat, tetapi tidak menjelaskan apakah pelaku telah dibunuh atau ditangkap.
"Kami akan terus bekerja dengan cara yang sangat metodis untuk melewati adegan ini, untuk melihat fakta, dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk keluarga," kata Jeremy Burkett, seorang sersan di Kepolisian Alabama.
Surat kabar Montgomery Advertiser melaporkan bahwa salah satu dari empat orang yang tewas adalah seorang atlet sekolah menengah yang tengah merayakan pesta ultah ke-16 saudara perempuannya di lokasi tersebut.
Pesta itu diadakan di dalam Mahogany Masterpiece Dance Studio, yang diubah dari gedung bank tua yang terletak sekitar setengah blok dari balai kota di Dadeville, sebuah kota berpenduduk sekitar 3.200 orang. Tempat kejadian ditutup dengan pita kuning TKP pada hari Minggu.
Ratusan anggota masyarakat berkumpul pada Minggu malam di tempat parkir beberapa blok dari lokasi penembakan untuk acara doa di luar ruangan.
Tragedi di Alabama itu adalah penembakan massal dengan jumlah korban signifikan yang ketiga di bagian selatan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros