Peta Kekuatan Kabur Lagi

Peta Kekuatan Kabur Lagi
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi saat menghadiri Rapat Kerja Komisi II pengambilan keputusan tingkat I RUU Pilkada di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9). Foto : Ricardo/JPNN.com

"Kita tidak memilih, kecuali seperti apa yang sudah digariskan Demokrat tadi (10 syarat terakomodir semua, red)," kata Amir di Senayan, kemarin.

Politisi senior yang juga menkumham itu mengatakan, jika pengaturan mengenai sanksi kepada calon yang massanya bikin rusuh dianggap sulit dimasukkan ke RUU, maka cukup aturan umum saja yang dicantumkan. Aturan detilnya, kata dia, nantinya bisa dituangkan di Peraturan Pemerintah (PP).

Senada dengan Amir, anggota Fraksi Partai Demoktrat Benny K Harman juga menyampaikan ancaman. Bedanya, Benny mengatakan fraksinya akan membatalkan dukungan pilkada langsung jika 10 syarat tak terakomodir di RUU. "Harus dimasukin semua," kata Benny.

Jika ancaman abstein saat voting benar-benar diterapkan Fraksi Demokrat, maka peta pengkubuan bakal berubah lagi. Sebelumnya pendukung pilkada langsung sebanyak 287 suara dan Koalisi Merah Putih yang pro pilkada oleh DPRD dengan 273 suara.

Jika Fraksi Demokrat yang punya 148 kursi di DPR abstein, maka peta menjadi 273 suara pro pilkada oleh DPRD dan 139 suara pro pilkada langsung.

Jika Fraksi Demokrat balik arah mendukung pilkada oleh DPRD, peta kekuatan makin jomplang, yakni 421 suara melawan 139 suara.

Sikap kabur Demokrat ini memancing politisi Gerindra untuk berkomentar. Anggota DPR dari Partai Gerindra, Desmond J Mahesa menilai Partai Demokrat memang tidak serius mendukung pilkada langsung.

Karena itu, dia optimistis, anggota Fraksi Demokrat akan seirama dengan Koalisi Merah Putih saat paripurna pengesahan RUU Pilkada hari ini.

JAKARTA - Hari ini RUU pilkada bakal disahkan dalam rapat paripurna DPR. Hingga kemarin belum ada gambaran secara pasti, kubu mana yang bakal memenangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News