Petani Khawatir Roundup Akan Dilarang Karena Sebabkan Kanker

Perusahaan kimia pertanian terbesar di dunia, Bayer, menghadapi tuntutan miliaran dolar di Amerika Serikat bulan lalu setelah juri menemukan pembasmi gulma Roundup menyebabkan kanker pada seorang penjaga sekolah.
Bayer mengatakan jumlah orang yang menuntut ganti rugi akibat herbisida Roundup di AS telah meningkat dari 8.000 menjadi 8.700, dan mengharapkan itu diperkirakan akan meningkat.
Putusan pengadilan telah memukul harga saham Bayer dan perusahaan kimia pertanian terbesar di Australia, Nufarm.
Kelompok-kelompok tani di Australia mengatakan glifosat, bahan utama Roundup, aman dan industri pertanian akan hancur jika bahan kimia itu dilarang atau dibatasi.
Guy Gaeta telah menanam apel dan ceri selama lebih dari 30 tahun di dekat Orange di kawasan New South Wales.

Dia adalah salah satu dari banyak petani Australia yang menggunakan herbisida glifosat untuk mengendalikan gulma.
"Ini alat yang sangat penting. Ini membuat buah yang tumbuh jauh lebih mudah," kata Gaeta.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina