Petani Mangga di Queensland, Austalia Mendorong Anak-anak Muda Bekerja di Kebunnya
Tim mengatakan dia senang bisa melatih anak-anak muda, terutama kalangan remaja seperti Bella yang memang tertarik untuk belajar.
"Mereka akan kembali tahun depan dan tentu saja setahun lebih tua, dengan itu upah mereka juga akan naik," katanya.
"Mereka mendapat manfaat dan kami juga merasakan manfaatnya."
Mengurangi biaya
Tim membuat sejumlah perubahan operasional di perkebunannya untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dan mengurangi biaya.
"Tahun ini saya memotong seluruh pucuk pohon, walau ada buahnya. Karena biaya upah pekerja, terlalu mahal untuk memetik buah di pucuk pohon," ujarnya.
Buah yang dipanen biasanya dijual ke Brisbane, Melbourne, Sydney dan kadang ke Adelaide.
Tapi Tim mengatakan tahun ini mereka hanya akan menjual ke daerah sekitar saja.
"Biaya transportasi terlalu mahal," katanya.
Saat kesulitan cari pekerja, sebuah perkebunan mangga di Queensland mencoba mencarinya lewat jejaring sosial
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka