Petani Protes, Buang Buah Naga ke Sungai dan Jalan

Petani Protes, Buang Buah Naga ke Sungai dan Jalan
Petani membuang buah naga ke jalan karena harganya anjlok bahkan tidak laku dijual. Foto: Radar Banyuwangi/JPG

jpnn.com, BANYUWANGI - Harga buah naga merosot hingga kisaran Rp 1.500 per kilogram bahkan tidak laku dijual. Para petani yang menanam buah naga melakukan aksi protes.

Kalau sebelumnya petani membuangnya ke sungai, kali ini buah warna merah tersebut dibuang ke jalan. Ada juga yang menjadikan buah naga untuk makanan ternak.

Aksi buang buah naga di jalan dilakukan petani di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Rabu (23/1). Salah satu petani buah naga, Tumiran, 60, mengatakan, buah naga miliknya sengaja dibuang karena sudah tidak laku dijual.

Dia bingung harus menjual ke mana, karena dengan harga yang sudah amat murah pun buah naganya masih tidak laku. ”Ada enam kuintal buah naga yang saya buang ke jalan,” akunya.

Tumiran menyebut kalau saat ini sedang musim panen buah naga. Namun, hal itu tidak disertai dengan harga penjualan yang pantas.

Petani Protes, Buang Buah Naga ke Sungai dan Jalan

Petani buah naga juga banyak yang memilih untuk tidak panen karena harga yang sangat murah. ”Harga buah naga kualitas A hanya Rp 1.500 per kilogram. Yang kualitas C malah tidak laku,” katanya.

Pengepul buah naga, Nur Salim, 30, asal Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu mengungkapkan, buah naga yang dibuang para petani itu tingkat kematangannya sudah 100 persen.

Sejumlah petani di Banyuwangi membuah hasil panen buah naga yang harganya anljok ke sungai dan jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News