Petani Tidak Perlu Ragu Ikut Asuransi Pertanian

Petani Tidak Perlu Ragu Ikut Asuransi Pertanian
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Kementan

Menurut Sarwo Edhy, penggunaan aplikasi IT untuk pendaftaran peserta asuransi sangatlah penting. Hal ini terutama amat berlaku untuk meningkatkan ketertiban administrasi serta transparansi dalam kepesertaan petani.

"Dengan aplikasi SIAP, proses pendaftaran semakin cepat dan mudah. Administrasinya juga akan lebih tertib dan peserta asuransi bisa memantau langsung," ujar Sarwo Edhy.

Dia menambahkan, sampai saat ini Kementan juga sedang membahas asuransi untuk cabai dan bawang. Pembahasan ini dilakukan untuk menemukan indeks risiko untuk kedua komoditas ini.

“Sampai sekarang kami masih mempertimbangkan indeks risikonya. Untuk kedua komoditas ini besar biaya produksinya, tidak seperti padi. Kita harus melihat berapa yang di-cover asuransi, berapa besar polis, dan lainnya,” ujarnya.

Meski begitu, Sarwo Edhy melanjutkan, Kementan sudah berkomitmen akan menjamin asuransi untuk bawang merah dan cabai.

Hanya saja, penentuan indeks risiko ini pun harus dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari pihak asuransi hingga para ahli.

"Bagaimanapun petani bawang merah dan cabai juga butuh perlindungan gagal panen seperti petani padi. Kita terus upayakan hal itu," pungkas Sarwo Edhy.

Sementara, Dinas Pertanian Kota Batu sedang menggencarkan sosialisasi perlindungan usaha tani berbentuk asuransi pertanian untuk para petani.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mensosialisasikan program asuransi pertanian. Pasalnya, program ini terbukti memberikan manfaat positif terhadap para petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News