Petani Tidak Perlu Ragu Ikut Asuransi Pertanian

Petani Tidak Perlu Ragu Ikut Asuransi Pertanian
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Kementan

Data Dinas Pertanian, jumlah petani yang pailit akibat gagal panen cukup banyak. Guna melindungi usaha pertanian di Kota Agrowisata ini, Dispertan memberikan pengetahuan terkait asuransi ini.

“Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh petani untuk menghindarkan kerugian petani lebih besar lagi akibat gagal panen, “ kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kota Batu Heru Mulyanto.

Sosialisasi ini dilakukan kepada 50 Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani. Menurut Heru, asuransi pertanian sangat penting terlebih di Kota Batu ada sekitar 6.252 petani di 220 kelompok tani yang menanam di atas lahan seluas 10.834,48 ha.

Lewat program asuransi pertanian ini, diharapkan gagal panen tidak lagi menjadi momok, karena kerugian akibat serangan hama atau bencana bisa dicover asuransi. Selain itu, menurut Heru, program asuransi ini bisa meningkatkan pendapatan petani.

Sosialisasi ini diberikan karena hampir seluruh petani belum mengikuti program asuransi pertanian, sehingga ketika ada gagal panen, kerugian ditanggung sendiri oleh petani.

Namun sayangnya, sementara waktu asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Jasindo hanya memberikan asuransi untuk pertanian pada saja, padahal lahan pertanian padi di Kota Batu luasnya hanya 510 hektare.

Sementara untuk pertanian hortikultura, Dinas Pertanian memberikan fasilitas kerja sama akses pembiayaan produksi pertanian seperti, kredit usaha rakyat dari BNI, kemitraan pemasaran agribisnis dengan Transmart, dan pemberdayaan UMKM dari hasil produk pertanian. (adv/jpnn)


Kementerian Pertanian (Kementan) terus mensosialisasikan program asuransi pertanian. Pasalnya, program ini terbukti memberikan manfaat positif terhadap para petani.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News