Petenis Berbakat Asia Genjot Australia Terbuka dan Pariwisata
![Petenis Berbakat Asia Genjot Australia Terbuka dan Pariwisata](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/12/09/bendera-australia-foto-pixabay-14.jpg)
Popularitas tenis di Asia untungkan pariwisata
Penampilan para pemain Asia di lapangan juga menarik penonton.
Turis dan penggemar dari seluruh Asia telah menghadiri turnamen tersebut untuk menghibur para pahlawan mereka. Di antaranya adalah Seiju dan Yuya dari Jepang.
"Ini pertama kalinya kami datang ke Australia dari Jepang untuk menonton pertandingan. Jadi kami sangat antusias," kata Seiju.
"Meskipun Kei Nishikori tidak bermain tahun ini, kami datang untuk mendukung pemain Jepang lainnya seperti Yoshihito Nishioka dan Naomi Osaka."
Jutaan orang di sekitar kawasan ini menonton pahlawan dan pertandingan lokal mereka melalui siaran televisi dan situs video.
Seiju dan Yuya dari Jepang tampil di turnamen Australia Terbuka untuk pertama kalinya.
Seiju dan Yuya dari Jepang tampil di turnamen Australia Terbuka untuk pertama kalinya.
ABC News: Ning Pan
Meski turnamen ini disiarkan ke lebih dari 200 negara di seluruh dunia, delapan dari 20 stasiun penyiaran yang meliput langsung di Australia Terbuka tahun ini berasal dari Asia, termasuk lima dari China dan dua dari Jepang.
"Kami memiliki lebih banyak media penyiaran gratis daripada sebelumnya," kata Slack.
Jika Anda melihat jumlah pemirsa TV di seluruh dunia, hanya seperlima saja yang berada di Australia, 80 persen di antaranya di luar negeri ... sekitar 40 persen berasal dari Asia saja, itu tidak termasuk Australia.
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Syarief Hasan: Gagasan Besar SBY Menggali Lebih Banyak Potensi Pariwisata
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Wakil Ketua MPR Dukung Peningkatan Investasi untuk Membangun Pariwisata Berkelanjutan
- Jelajahi Keindahan Indonesia Bersama psnews.id di Instagram
- Western Australia Week 2024: Merayakan Keunggulan Budaya, Pendidikan, dan Kuliner di Indonesia