Petenis Nomor 1 Dunia Dipermalukan di Kota Asal, Kecewa Berat!

"Saya bermain di level yang cukup rendah. Penontonnya luar biasa, mereka menyemangati sampai akhir. Itu yang membuat saya memenangkan set kedua. Sayangnya di set ketiga dia bermain semakin baik, padahal saya punya peluang. Tapi inilah olahraga," Djokovic menuturkan.
Meski tersingkir di kandang sendiri, namun ia bisa melupakan kekalahannya dengan cepat dan mengapresiasi kemenangan yang diraih lawannya. Termasuk sesaat setelah pertandingan usai, Djokovic mengacungi jempol pada Karatsev.
"Karatsev menunjukkan banyak keberanian dan itulah mengapa saya memberinya acungan jempol. Dia pantas menang."
"Kami adalah rival di lapangan, tetapi saya tidak membenci siapa pun."
"Saya tidak bisa marah padanya, saya harus marah pada diri saya sendiri dan mempertanyakan mengapa saya kalah dalam pertandingan tersebut. Siapa pun yang mengalahkan saya pantas mendapatkan pujian," pungkas Djokovic.(Antara/jpnn)
Petenis nomor satu dunia dipermalukan di kota asalnya, asli kecewa berat. Dia bilang begini...
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Australian Open 2025: Djokovic Cuma Kuat 1 Set, Zverev ke Final
- Live Streaming Semifinal Australian Open 2025 Djokovic Vs Zverev
- Kejutan Besar Terjadi di Semifinal Australian Open 2025
- Australian Open 2025: Setelah 217 Menit, Novak Djokovic Mengalahkan Carlos Alcaraz
- Australian Open 2025: Paula Badosa jadi Wanita Pertama Tembus Semifinal
- Inilah Kontestan Perempat Final Australian Open 2025, Sore Nanti Djokovic Vs Alcaraz