Petenis Nomor 1 Dunia Dipermalukan di Kota Asal, Kecewa Berat!
"Saya bermain di level yang cukup rendah. Penontonnya luar biasa, mereka menyemangati sampai akhir. Itu yang membuat saya memenangkan set kedua. Sayangnya di set ketiga dia bermain semakin baik, padahal saya punya peluang. Tapi inilah olahraga," Djokovic menuturkan.
Meski tersingkir di kandang sendiri, namun ia bisa melupakan kekalahannya dengan cepat dan mengapresiasi kemenangan yang diraih lawannya. Termasuk sesaat setelah pertandingan usai, Djokovic mengacungi jempol pada Karatsev.
"Karatsev menunjukkan banyak keberanian dan itulah mengapa saya memberinya acungan jempol. Dia pantas menang."
"Kami adalah rival di lapangan, tetapi saya tidak membenci siapa pun."
"Saya tidak bisa marah padanya, saya harus marah pada diri saya sendiri dan mempertanyakan mengapa saya kalah dalam pertandingan tersebut. Siapa pun yang mengalahkan saya pantas mendapatkan pujian," pungkas Djokovic.(Antara/jpnn)
Petenis nomor satu dunia dipermalukan di kota asalnya, asli kecewa berat. Dia bilang begini...
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Novak Djokovic: Ini Adalah Pertandingan Pertama yang Sangat Hebat
- Novak Djokovic Kalah dari Jannik Sinner di Semifinal Australian Open 2024
- US Open 2023: Novak Djokovic jadi Petenis Terhebat Sepanjang Masa
- Alcaraz Tumbang, Medvedev Vs Djokovic di Final US Open 2023
- Semifinalis US Open 2023
- Wimbledon 2023: Jantan, Pengakuan Novak Djokovic Soal Carlos Alcaraz