Petinggi Timses Nyanyi ke FBI, Trump Buru-Buru Cuci Tangan

Petinggi Timses Nyanyi ke FBI, Trump Buru-Buru Cuci Tangan
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

Sampai Manafort menyerahkan diri kepada FBI Senin, informasi tentang Papadopolous juga tidak pernah mencuat ke publik. Itu terjadi karena selama ini dia menjadi informan bagi Mueller.

Maka, fakta tentang Papadopoulos-lah yang menjadi ancaman bagi Trump. Sebab, selain Mueller dan FBI, tidak ada yang tahu sejauh mana Papadopolous membagikan informasinya.

Dari Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders menegaskan bahwa Papadopolous bukanlah orang penting dalam tim kampanye Trump.

’’Perannya dalam tim sangatlah kecil. Maka, apa pun yang dia putuskan saat itu menjadi tanggung jawabnya secara pribadi. Tidak ada kaitannya dengan tim,’’ terang jubir perempuan yang menggantikan tugas Sean Spicer tersebut.

Sementara itu, manuver Mueller menuai kecaman kubu Trump. Khususnya Kepala Staf Gedung Putih John Kelly. Senin dia mendesak Departemen Kehakiman juga menunjuk jaksa khusus seperti Mueller untuk menyelidiki permainan uranium dalam pemerintahan Barack Obama.

’’Sepertinya, kita juga perlu menunjuk seseorang yang objektif untuk menyelidiki skandal uranium Obama,’’ tandasnya.

Pekan lalu kubu Republik di kongres mengusulkan investigasi skandal uranium pada era Obama yang melibatkan perusahaan Rusia. Perusahaan Rusia itu membeli firma Kanada yang memasok 20 persen kebutuhan uranium AS. Maka, pada akhirnya, Rusia dan AS bekerja sama.

Oleh sebagian tokoh Republik, ada keterlibatan Bill Clinton dalam skandal tersebut. Konon, Clinton menerima sumbangan dari perusahaan Rusia tersebut dan meminta Hillary yang saat itu menjabat menteri luar negeri mengamankan kesepakatan tersebut.

Penyerahan diri Manafort dan Gates ke FBI membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin waspada

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News