Petualangan Zapp, 18 Tahun Berkeliling Dunia Bawa Keluarga

Petualangan Zapp, 18 Tahun Berkeliling Dunia Bawa Keluarga
Herman dan Candelaria Zapp menghabiskan 18 tahun terakhir berkeliling dunia menggunakan mobil tua. Empat anak mereka semua lahir di perjalanan. Foto: Independent

jpnn.com - Herman Zapp masih ingat betul tanggal keramat itu, 25 Januari 2000. Ya. Hari itu dia mengajak Candelaria, pujaan hati yang baru saja dirinya nikahi, berkeliling dunia. Semula, tujuan mereka adalah berbulan madu ke Alaska, Amerika Serikat (AS). Tapi, perjalanan darat dengan mobil kuno Graham Paige terlalu berkesan bagi mereka.

"Kami hanya merencanakan perjalanan enam bulan," kata Herman dalam wawancara dengan Irish Times. Rencana berubah setelah dia kehabisan uang.

Pengantin baru yang nekat bertualang berbekal uang tunai 3.000 pound sterling atau setara Rp 56,2 juta itu harus mengambil keputusan dengan cepat. Lanjut atau pulang. Dan, mereka memilih opsi pertama untuk melanjutkan perjalanan.

Agar tetap bisa bertahan, Candelaria menjual lukisan. Kebetulan, dia pandai melukis dengan cat air. Upaya itu berhasil. Pasangan muda tersebut mampu bertahan dan membiayai kebutuhan sehari-hari di negeri orang dengan berjualan lukisan karya Candelaria. Mereka pun melanjutkan petualangan.

"Sebenarnya kehabisan uang itu adalah berkah. Kami jadi lebih percaya diri," kata Herman mengenang petualangannya. Menguasai ilmu bertahan, dia dan Candelaria pun menambahkan tantangan baru dalam perjalanan mereka. Yakni, menjadi orang tua. Sempat ragu, dua tahun kemudian Candelaria melahirkan anak pertama.

Si sulung yang kini berusia 15 tahun itu bernama Pampa. Dia lahir di AS. Bersama Pampa, petualangan Herman dan Candelaria lebih menegangkan. Namun, mereka menjadi lebih beruntung. Sebab, selama perjalanan, ada saja keluarga lokal yang bersedia menampung mereka. Keluarga kecil itu tidak hanya diizinkan menginap, tapi juga diberi makan dan minum gratis.

Sejak saat itu, petualangan panjang yang bermula dari ketidaksengajaan tersebut menjadi misi pasti bagi Herman dan Candelaria. Kejutan yang mereka jumpai dalam petualangan itu menjadi pelajaran bagi mereka. Ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan. Dan, mereka bisa menyiasatinya dengan baik.

Dua tahun setelah kelahiran Pampa, Candelaria melahirkan anaknya yang kedua. Tehue. Remaja yang kini berusia 13 tahun itu lahir saat Herman dan Candelaria pulang ke Argentina. Saat itu mereka menjenguk ibunda Candelaria yang sedang sakit.

Herman Zapp ingat betul ketika pertama kali mengajak Candelaria, pujaan hati yang baru saja dinikahinya, berkeliling dunia. Sejak itu mereka tak pernah berhenti

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News