Petugas Partai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Begitu pula jodoh, tetap menjadi misteri yang tidak pernah bisa diprediksi. Anak-anak milenial menyebut, cinta dan benci itu beti alias beda tipis.
Karena itu nasihat bijak orang tua mengingatkan agar cinta dan benci secukupnya saja. Benci tidak usah berlebihan, cinta pun sebaiknya biasa-biasa saja, tidak perlu sampai harus jadi bucin, budak cinta, kata anak milenial.
Siapa tahu, yang dicinta tiba-tiba menjadi musuh, siapa tahu yang dimusuhi menjadi jodoh.
Politik adalah seni dari segala kemungkinan, the art of possibilities. Tidak ada yang mustahil dalam politik, semua serbamungkin.
Jodoh, rezeki, dan mati dalam politik bisa sama misteriusnya dengan yang dialami oleh manusia dalam kehidupan keseharian.
Itulah hukum besi atau iron law politik, segala sesuatu sangat mungkin terjadi.
Namun, bagi PDIP hukum besi itu tidak ada, atau setidaknya dianggap tidak ada. Setidaknya Mega sudah memastikan jodoh Prabowo dengan Puan, dan Hasto memvonis tidak bakal ada perjodohan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena alasan perbedaan ideologi.
Kalau dengan PKS okelah PDIP tidak mau berkongsi, meskipun dalam praktiknya kongsi itu sudah sangat sering terjadi di level pemilihan kepala daerah.
Ungkapan petugas partai itu sekarang diungkapkan lagi oleh Mega. Kali ini lebih keras.
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon
- Gebuk Gresik Petrokimia, Megawati Bawa Jakarta BIN Finis Peringkat Kedua di Putaran Pertama Proliga 2024