Petugas PPSU Mengaku jadi Korban Begal, Uang THR Raib, Walah, Ternyata

Petugas PPSU Mengaku jadi Korban Begal, Uang THR Raib, Walah, Ternyata
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ray Prama Abdullah (kanan) yang membuat video klarifikasi terhadap laporan palsu pembegalan dirinya, Kamis (28/4/2022). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

jpnn.com, JAKARTA - Mengaku jadi korban pembegalan, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) ternyata kalah bermain judi online.

Anggota Unit Reserse Kriminal Polsek Sawah Besar Jakarta Pusat menemukan fakta ini pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Dari awalnya saja dia (PPSU) tidak mau langsung bikin laporan. Kejadiannya itu katanya pagi pukul 05.20 WIB, namun baru buat laporan siang menjelang sore. Setelah saya BAP, saya agak janggal makanya langsung ditelusuri," kata Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar Iptu Wildan Alkautsar saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Korban bernama Ray Prama Abdullah (28) sebelumnya diberitakan menjadi korban pembegalan setelah mengambil uang Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp 4,4 juta di depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu pukul 05.20 WIB.

Padahal, petugas PPSU tersebut mengaku bahwa dirinya kalah bermain judi online, namun, takut untuk menceritakan kepada istrinya bahwa uang THR tersebut dihabiskan untuk bermain slot.

Berdasarkan BAP, korban mengaku dipepet oleh sepuluh orang di depan RS Husada setelah mengambil uang THR sebesar Rp 4,4 juta di Bank DKI.

Setelah dibegal, korban mengaku tidak berteriak atau meminta tolong di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Setelah dibegal itu, korban tidak berteriak atau minta tolong, padahal di depan RS Husada pagi-pagi itu banyak tukang bajaj. Ini malah diam saja, duduk, kok, tidak masuk akal, ya," ujar Wildan.

Ray Prama Abdullah, petugas PPSU mengaku kepada polisi jadi korban begal setelah mengambil uang THR sebesar Rp 4,4 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News