Petugas Usir Perambah TNKS

Petugas Usir Perambah TNKS
Petugas Usir Perambah TNKS
Tak urung surat jawaban bupati tersebut, membuat ribuan petani kopi dicekam ketakutan. "Mereka tidak tahu lagi harus melakukan apa dan harus mengadu kemana. Disisi lain operasi gabungan pemusnahan itu bisa terjadi kapan saja, karena batas waktu yang ditetapkan Bupati Merangin sudah terlewati", kata Arif.

Para petani membuka lahan di kawasan itu untuk menenam berbagai komuditi, antara lain jenis tanaman Kopi sejak belasan tahun lalu dan kini telah membentuk desa-desa baru, di dalamnya sudah dilengkapi berbagai fasilitas umum seperti rumah sekolah dan tempat ibadah.

Penolakan pengusiran ini bermunculan dari kalangan LSM dan Mahasiswa di Jambi, Rabu kemarin (13/10), perwakilan petani yang didampingi beberapa LSM dan Mahasiswa mendatangi anggota DPRD Provinsi Jambi, mengadu tentang nasib yang sedang mereka alami serta meminta anggota dewan daerah ini bisa memfasilitasi untuk mencegah pemerintah Kabupaten Merangin mengurungkan niatnya.

"Kami takut sekali jika rencana pemerintah benar-benar dilaksanakan, karena kami harus kemana dan berusaha apa", kata Yasroni, 53 tahun, salah seorang warga Desa Sungai Tebal, Kecamatan Lembah Masurai, Merangin, yang juga ikut dalam aksi ke gedung dewan kemarin, serta mengaku meninggalkan daerahnya Pagar Alam Sumatera Selatan sejak tahun 1994. (hdi/ito/jpnn)

JAMBI - Para petani dan warga yang merambah Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS) mulai diusir petugas. Petugas gabungan dari berbagai unsur ini melakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News