PGI Minta Pemerintah Bentuk Tim Independen Usut Kasus Pembantaian di Nduga

jpnn.com, JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta pemerintah membentuk tim independen mengusut kasus pembantaian sepuluh warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Sabtu (16/7).
"Meminta pemerintah membentuk tim independen untuk melakukan investigasi komprehensif," ungkap Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, Senin (18/7).
PGI, kata Jeirry juga berharap TNI dan Polri bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya tindakan serupa pada masa mendatang.
Misalnya, TNI dan Polri bisa melibatkan masyarakat setempat demi menciptakan masyarakat damai dengan pendekatan kultural.
"TNI dan Polri untuk dapat melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya tindakan pembunuhan serupa," ungkap Jeirry.
PGI dalam kesempatan ini juga turut mengucapkan dukacita atas insiden pembantaian di Nduga, Papua.
Selain 10 orang meninggal, aksi KKB mengakibatkan dua orang kritis.
Jeirry menyebut satu korban kritis diketahui bernama Eliaser Baner (54), pendeta di Gereja Kemah Injil Indonesia.
PGI, menurut Jeirry, juga berharap TNI dan Polri bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya pembantaian di Nduga yang serupa pada masa mendatang.
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi