PHK Massal Dimulai, Tahap Pertama 6.770 Karyawan

PHK Massal Dimulai, Tahap Pertama 6.770 Karyawan
Fasilitas milik Boeing di Chicago, Amerika Serikat. Foto: REUTERS

jpnn.com, SAN FRANCISCO - Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun pada Rabu (27/5) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap ribuan karyawannya. Produsen pesawat terbang itu berencana memecat sekitar 12 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

"Kami memberi tahu 6.770 orang dari tim Amerika Serikat (AS) kami pekan ini bahwa mereka akan jadi yang pertama terdampak," papar Calhoun dalam surat kepada karyawan.

"Sejumlah lokasi internasional kami juga sedang mengurus pengurangan tenaga kerja yang akan diinformasikan secara lokal sesuai lini masa mereka berdasarkan undang-undang dan skema kompensasi yang berlaku," imbuhnya.

Boeing akan menyediakan segala bentuk dukungan bagi mereka yang terdampak oleh PHK paksa, termasuk pesangon, asuransi kesehatan COBRA bagi karyawan di AS, serta layanan transisi karier.

Dampak menghancurkan dari pandemi COVID-19 terhadap industri penerbangan meliputi penyusutan drastis dalam jumlah pesawat jet komersial dan layanan yang dibutuhkan pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Ini berarti jumlah karyawan yang diperlukan di lini produksi dan kantor juga berkurang.

Lebih lanjut, sang CEO mengatakan bahwa perusahaannya harus terus melakukan penyesuaian terhadap rencana bisnis sampai pandemi global berhenti mengacaukan pasar penerbangan. Butuh bertahun-tahun untuk kembali ke kondisi sebelum wabah COVID-19 merebak.

Boeing mempekerjakan sekitar 145.000 karyawan di seluruh AS serta lebih dari 65 negara dan kawasan lainnya, menurut situs web resmi perusahaan tersebut. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun pada Rabu (27/5) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap ribuan karyawannya


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News