Pilih Pansel KPK, Todung Tolak Demokrat

Pilih Pansel KPK, Todung Tolak Demokrat
Pilih Pansel KPK, Todung Tolak Demokrat
Selain kepada Anas, Todung memberi tahu Andi Mallarangeng. Menanggapi itu, Andi mengatakan bahwa pihaknya menghormati dan menghargai keputusan tersebut. "Dia mengatakan, kalau itu keputusan Saudara Todung, putusan itu saya hargai dan hormati karena pansel juga tugas yang penting bagi negara," cerita Todung.

Patrialis Akbar, ketua pansel pimpinan KPK, menghormati keputusan Todung. Pilihan tersebut, kata Patrialis, bisa memberikan suntikan semangat kepada anggota pansel KPK yang lain. "Pak Todung itu dikenal memiliki reputasi baik. Kalau masuk partai, tidak berarti reputasi itu hilang. Tapi, memang masyarakat menginginkan jangan ada orang parpol dan kawan-kawan (anggota pansel KPK), kelihatannya inginkan orang yang indenden," papar Menkum dan HAM ketika ditemui saat jeda rapat pleno pansel pimpinan KPK kemarin.

Sementara itu, rapat pleno pansel KPK kemarin mengagendakan pembahasan mekanisme seleksi administratif. Rapat pleno akan berlangsung tiga hari, mulai kemarin hingga besok. Pengumuman hasil seleksi administratif bakal dilakukan Senin depan (28/6). (ken/c4)

JAKARTA - Todung Mulya Lubis memilih bertahan sebagai anggota pansel pimpinan KPK daripada menerima tawaran jabatan anggota Dewan Pembina Partai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News