Pilih Tengah
Oleh: Dahlan Iskan
Selama ini ia merasa diperlakukan tidak adil. Anda sudah tahu: Trump juga lagi diperiksa oleh jaksa khusus seperti itu. Yakni dalam perkara menyembunyikan dokumen-dokumen rahasia negara di rumah besarnya di Mar-a-Lago di Florida.
Jaksa khusus tersebut bernama Jack Smith. Smith sudah melakukan penyelidikan. Sudah membentuk dewan juri.
Dewan itu juga sudah memutuskan: Trump terbukti melakukan 36 tindak pidana yang terkait dengan dokumen rahasia.
Trump tetap pada pendiriannya: tidak melakukan kesalahan. Sebagai presiden ia punya wewenang memutuskan mana dokumen yang rahasia dan mana yang tidak.
Ketika ditanya mana surat keputusannya, Trump mengatakan keputusan itu ada di pikirannnya dan di tindakannya.
Maka proses pengadilan pada Trump akan dilakukan. Waktunya masih belum ditetapkan. Trump masih berusaha menawar: agar jadwal peradilannya disesuaikan dengan kegiatan kampanyenya sebagai calon presiden.
Trump juga lagi merancang strategi khusus: agar peradilan itu sekaligus sebagai arena kampanye yang efektif. Agar proses peradilan itu justru membuat ia lebih populer dan menang. Berarti peradilan Trump nanti akan sangat meriah.
Belum lagi soal rahasia negara diadili, Trump juga harus menghadapi pengusutan soal keterlibatannya di urusan hasil Pemilu 2020. Yakni ketika supporter-nya menyerbu dan menduduki gedung DPR/MPR. Ini kejahatan melawan konstitusi.
AMERIKA masih tetap Amerika: dalam hal penegakan hukum. Jaksa Agung Merrick Garland tidak sungkan pada presiden yang mengangkatnya: Joe Biden. Apalagi takut.
- Ikan PrimaLand
- Ingin Arah Baru Pemberantasan Korupsi, Pakar Uji Materi 2 Pasal UU Tipikor ke MK
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Kejagung Garap Tom Lembong soal Korupsi, Rudianto: Bagaimana Eks Menteri Lainnya?
- Abdullah Listrik
- Tom Lembong Diduga Korupsi dari 2015-2023, Padahal Hanya Menjabat Mendag Sampai 2016