Pilihan Mudah

Oleh Dahlan Iskan

Pilihan Mudah

Selama Ghosn bicara seorang bodyguard besar-tinggi-berewokan-gundul berdiri di sebelahnya --lalu menjauh ke dekat pintu.

Baca Juga:

Pagi itu --sekitar jam 10 waktu Lebanon-- Beirut dilanda hujan lebat. Listrik mati. Biasa, lagi krisis listrik. Saat saya di Beirut tahun lalu pun listrik juga mati-mati.

Balai Wartawan itu letaknya di lantai atas. Bangunan di bawahnya untuk toko-toko. Jendela ruangan terpaksa dibuka semua --agar tidak pengap.

Pertanyaan terbanyak dari wartawan Anda sudah bisa menduga: benarkah ia menggunakan kereta Shinkansen dari Tokyo ke Osaka.

Benarkah dimasukkan kotak alat musik. Dan sekitar itu.

"Saya berdiri di sini bukan untuk menceritakan bagaimana saya lari," ujar Ghosn mengelak. "Saya hanya akan berbicara mengapa saya lari," katanya.

Namun Ghosn sempat juga terpancing. Ia memang dikenal murah bicara pada media.

Akhirnya ia terpancing untuk mengungkapkan perasaannya hari itu. "Saat itu, saya diliputi rasa grogi, tegang, gelisah, penuh harapan dan... terus terang saja mati rasa..," katanya sambil senyum.

Rasanya belum semua kartu dibuka oleh Ghosn. Tuduhannya bahwa pemeriksa diperalat Nissan dan pemerintah Jepang belum ia ungkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News