Pilihan Sulit

Oleh Dahlan Iskan

Pilihan Sulit
Foto: disway.id

Dilihat dari bagusnya angka-angka itu betul saja kalau ada yang mengatakan Indonesia belum waktunya lockdown. Namun betul juga yang mengatakan harus segera lockdown --mumpung belum terlambat.

Baca Juga:

Yang jelas, sekarang ini, tanpa ledakan jumlah penderita pun kualitas hidup kita sudah merosot. Dan akan terus merosot. Tujang pijat, spa, salon, ojol, taksi, tukang parkir, dan seterusnya mulai kelimpungan.

Saya perkirakan bahaya berikutnya akan datang: meledaknya kasus kriminalitas. Sepeda motor harus dijaga. Ponsel jangan dibiarkan.

Jangan bawa banyak uang kontan. Harus lebih hati-hati.

Maka penetapan jam malam di beberapa daerah sangatlah baik. Bukan hanya soal virus, tetapi juga soal kriminalitas.

Perlunya lockdown juga harus dilihat dari segi keamanan itu. Konsekuensinya memang biaya.

Rasanya kita akan sepakat kalau orang miskin harus disantuni. Semua orang miskin digaji saja. Selama 3 bulan lockdown. Tidak peduli mereka punya cicilan sepeda motor atau tidak.

Anggap saja ada 100 juta keluarga yang harus digaji Rp 1,5juta/bulan. Nilainya tetap lebih kecil dibanding runtuhnya ekonomi negara.

Kalau kita melihat angka-angka, Indonesia itu masih hebat. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Amitohu. Rahayu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News