Pilkada Serentak Digelar di Masa Pandemi Covid-19, Begini Harapan Fahira Idris

Pilkada Serentak Digelar di Masa Pandemi Covid-19, Begini Harapan Fahira Idris
Senator asal Provinsi DKI Jakarta, Fahira Idris. Dok. DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung di 270 daerah (pemilihan gubernur di 9 provinsi; pemilihan wali kota di 37 kota; pemilihan bupati di 224 kabupaten) tetap digelar di masa pandemi Covid-19.

Berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya, kali ini rakyat yang mempunyai hak pilih tidak cukup bermodal niat untuk memilih tetapi juga harus mempersiapkan diri dengan berbagai protokol kesehatan agar tetap aman selama menunaikan hak pilihnya.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, walau pandemi Covid-19 masih berlangsung, rakyat tetap rela datang ke TPS dengan harapan mendapat pemimpin yang mempunyai empati dan menghadirkan inovasi terhadap berbagai persoalan dan kesulitan yang dihadapi rakyat saat ini.

Harapan besar rakyat ini harus disadari dan diwujudkan oleh siapa pun nanti calon kepala daerah yang terpilih.

“Saat nanti nama Anda (calon kepala daerah) diumumkan sebagai kepala daerah terpilih, ingatlah bahwa suara yang Anda dapat ini adalah hasil keikhlasan dan pengorbanan para pemilih yang tetap ke TPS walau di masa pandami. Harapan rakyat sederhana. Jadilah pemimpin yang punya empati tinggi terhadap berbagai kesulitan rakyat yang makin terhimpit akibat Covid-19. Artinya segera lakukan inovasi agar Anda mampu kendalikan pandemi dan mempunyai solusi terhadap semua dampaknya (terutama ekonomi),” ujar Fahira Idris di Jakarta, Rabu (9/12).

Menurut Fahira, pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat memiliki keunggulan tersendiri, yakni penentuan kebijakan yang sifatnya bottom up atau kebijakan yang berasal dari aspirasi rakyat sebagai efek dari pilkada langsung.

Oleh karena itu, kepala daerah harus menjalin kedekatan dengan rakyat karena merekalah yang memilih pemimpinnya.

Selain itu, kepala daerah yang terpilih nanti harus meresapi bahwa tujuan pilkada yang memberikan rakyat wewenang untuk memilih langsung pemimpinnya bertujuan untuk melahirkan kepala daerah yang responsif, inovatif, bersih, berintegritas, dan pekerja keras. Hanya kepala daerah yang mempunyai kualifikasi seperti ini yang akan mampu membawa kemaslahatan bagi warganya dan mengubah wajah daerahnya menjadi lebih baik.

Di tengah kondisi pandemi seperti ini, menurut Fahira, pemimpin daerah yang inovatif menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, kepala daerah yang terpilih nanti harus sudah memiliki visi yang kuat dan memiliki gambaran dalam pembangunan daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News