Pilkada Serentak: Menang Jangan Jemawa, Kalah Harus Ikhlas

Pilkada Serentak: Menang Jangan Jemawa, Kalah Harus Ikhlas
Warga menggunakan hak suaranya di Pilkada. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

“Sebagaimana Piala Dunia, ada yang lolos ada yang pulang lebih dulu. Itu harus diterima. Jadi, demokrasi itu tidak hanya berhenti di pemilu. Para pendukung calon kepala daerah yang kalah harus bisa menggeser pemikirannya. Bukan lagi siapa yang kita dukung, tetapi agenda apa yang yang kita perjuangkan,” terang Sri.

Yunanto menilai kesuksesan pilkada serentak menjadi bukti demokrasi di Indonesia sudah berada di rel yang benar.

Meski demikian, dia mengakui masih ada kelompok yang ingin memprioritaskan golongan di atas kepentingan bangsa.

Selain itu, masih ada yang menilai demokrasi tidak sesuai ajaran agama.

“Memang demokrasi tidak selevel dengan agama. Demokrasi ini soal muamalah. Jadi, sangat jelas, konsep demokrasi dan agama itu tidak sama,” tegas Sri. (jos/jpnn)


Staf Ahli Menkopolhukam Sri Yunanto bersyukur karena Pilkada Serentak 2018 berjalan aman dan lancar.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News