Pilkada Serentak Sepi Peminat, Ini Masalahnya
Kamis, 30 Juli 2015 – 13:22 WIB
"Sementara di pilkada belum tentu menang. Jadi dia harus berpikir berkali-kali," tambah Ketua Fraksi PKS di DPR.
Terakhir, tingginya biaya Pilkada karena demokrasi belum berjalan seutuhnya, mengakibatkan terjadinya pergeseran kontestasi demokrasi menjadi kontestasi uang dan pragmatisme.
Bagaimana dengan kegagalan partai melakukan kaderisasi dalam mencetak para calon pemimpin?
Faktor itu menurut Jazuli ada, tapi tidak dominan. Buktinya Semua yang maju pilkada mayoritas dari dan orang parpol.
"Saya tidak ingin ada stigmansasi tentang lemahnya rekrutmen parpol tanpa ada fakta dan bukti. Karena waktu Pileg kan bermunculan tokoh-tokoh partai dengan berbagai levelnya," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pendaftaran calon kepala daerah untuk bertarung dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015, ditutup. Namun, belasan daerah terancam gagal menyelenggarakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masjid JIEP Jayakarta Bakal Jadi yang Terbesar di Jakarta Timur
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura
- Kabar Terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Utara Soal Kasus Kematian Taruna STIP Marunda
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua
- Jepang Sedang Siapkan Aturan Baru Bagi Pekerja Asing, Begini Harapan Menteri Ida Fauziyah