Pilot Indonesia di Maskapai Kroni Pemimpin Junta Militer Myanmar

Gaji Empat Kali Lipat, Sering Dicarter Para Jenderal

Pilot Indonesia di Maskapai Kroni Pemimpin Junta Militer Myanmar
Pilot Indonesia di Maskapai Kroni Pemimpin Junta Militer Myanmar
Di Myanmar, ada satu maskapai penerbangan yang kerap menjadi rasan-rasan rakyatnya. Yakni, Air Bagan. Pemiliknya, Tay Za, merupakan menantu kesayangan pemimpin tertinggi junta militer, Than Shwe. Ada tiga pilot dari Indonesia yang bekerja di perusahaan penerbangan itu.

======================
TOMY C. GUTOMO, Yangon
======================

KEKUASAAN Than Shwe di Myanmar telah menggurita ke berbagai sektor, termasuk sektor bisnis. Seperti Indonesia pada zaman Orde Baru, bisnis-bisnis strategis dikuasai kroni-kroni sang jenderal senior tersebut. Salah satunya, di bisnis penerbangan menantu Than Shwe, Tay Za, mendirikan maskapai Air Bagan.

Perusahaan penerbangan itu beroperasi sejak 15 November 2004. Tay Za, yang menjabat chairman perusahaan tersebut, merupakan suami putri Shwe, Thida Zaw. Media-media internasional kerap mengkritik Air Bagan karena memiliki keterkaitan dengan rezim militer Myanmar yang dikenal represif.

Oleh Amerika Serikat dan Uni Eopa, maskapai itu di-blacklist, tidak boleh terbang di dua benua tersebut. Dua pesawat Air Bagan, Air Bus A310-200, mangkrak di Bandara Internasional Yangon karena tidak mendapatkan suplai suku cadang setelah disanksi Uni Eropa. Yang beroperasi saat ini adalah Fokker 100, ATR 72, dan ATR 42.

Di Myanmar, ada satu maskapai penerbangan yang kerap menjadi rasan-rasan rakyatnya. Yakni, Air Bagan. Pemiliknya, Tay Za, merupakan menantu kesayangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News