Pilpres 2019 Bukan Soal Politis Belaka, tapi Terkait Ideologis

Pilpres 2019 Bukan Soal Politis Belaka, tapi Terkait Ideologis
DEBAT PERDANA: Duet Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno pada debat perdana peserta Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Al Halim, Tarogong Garut, KH Raden Ali Muhyiddin menilai Pilpres 2019 bukan sekadar pertarungan politik. Menurutnya, Pilpres kali ini sudah taruhan ideologis.

Hal itu diungkapkan Kiai Ali saat tim Master C19 Portal KMA bertandang ke Ponpen Al Halim.

"Pilpres ini simple sebetulnya, ini pertarungan Khilafah melawan NKRI, Aswaja melawan Wahabi. Jadi gak usah banyak debat,” tutur dia, Sabtu (2/3).

Lebih lanjut Kiai Ali menjelaskan, pada Pilpres kali ini melibatkan kelompok yang hendak merongrong NKRI. Dan, kelompok itu terang-terangan mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.

"Sudah jelas juga di mana kelompok pendukung khilafah yang ingin mengubah dasar ini dengan cara apapun. Karena itu, Nahdliyyin diminta bergerak agar negeri ini tidak dikuasai oleh mereka," tukasnya.

Perintah dari Kiai Ali pun disambut antusias GP Ansor Kabupaten Garut. Menurut Ketua GP Ansor Garut, R. Muhammad Abdullah Badar, pihak akan mempersolid gerakan untuk memenangkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (KMA).

"Kami sudah tahu mana yang harus kami menangkan. GP Ansor pusat juga sudah mengintruksikan anggota bergerak," ujarnya dalam Halaqoh GP Ansor bersama Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin,

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin mengapresiasi kaum muda Nahdliyin dan GP Ansor Pasundan yang sudah membulatkan tekad memenangkan paslon 01.

Pilpres ini simple sebetulnya, ini pertarungan Khilafah melawan NKRI, Aswaja melawan Wahabi. Jadi gak usah banyak debat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News