Pilpres Afghanistan Berlangsung dalam Ketegangan

Pilpres Afghanistan Berlangsung dalam Ketegangan
PILPRES - Presiden Afghanistan Hamid Karzai menunjukkan jarinya yang telah diberi tinta, usai memberikan suara dalam prosesi pemilihan presiden negeri itu, Kamis (20/8), yang secara umum menghadirkan suasana sepi sekaligus tegang lantaran ancaman dari kaum militan. Foto: Reuters/Lucy Nicholson.
Karzai menjalani proses pemungutan suara di bawah lindungan keamanan tingkat tinggi, di tempat pengambilan suara yang berlokasi di sebuah SLTA dekat istana kepresidenannya di Kabul. Dalam kesempatan itu, Karzai berkesempatan menyampaikan kepada wartawan bahwa ia mengharapkan kemenangan dengan hasil mayoritas dalam satu putaran saja.

"Satu putaran (adalah juga) sesuai harapan dan untuk kepentingan negeri ini," katanya, sembari menyatakan dirinya tidak khawatir dengan ancaman terjadinya kekerasan.

Dalam pemilihan ini sendiri, Karzai terutama berhadapan dengan lawan cukup berat yang tak disangka sebelumnya, yang adalah mantan menteri luar negerinya, Abdullah Abdullah. Sejumlah polling menunjukkan bahwa Karzai bisa menang dengan angka cukup meyakinkan, namun berkemungkinan tak mendapatkan hasil mayoritas seperti diharapkan pihaknya, hingga bisa jadi harus mengikuti putaran kedua Oktober depan.

Karzai dalam hal ini juga dikenal mengandalkan dukungan dari sebagian besar mantan pimpinan kaum militan negeri itu. Kenyataan ini jelas mengkhawatirkan bagi pihak negara-negara Barat, lantaran para komandan perang garis keras bakal memiliki kekuatan lagi - jika Karzai menang.

KABUL - Jalanan di Afghanistan pada umumnya dilaporkan sepi, namun penuh suasana ketegangan, saat warga negeri itu menuju ke tempat-tempat pemungutan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News