Resensi Buku
Pimpinan Tentara Monggol yang Menyerbu Jawa Berhutang Nyawa pada Marco Polo
Marco anak Venesia, Italia.
Di Eropa, “sepanjang Abad Pertengahan, Venesia menguasai jalur rempah dengan sebuah tangan besi,” tulis Giles Milton dalam Nathaniel’s Nutmeg. Buku ini telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ida Rosdalina dengan judul Pulau Run: Magnet Rempah-Rempah Nusantara yang Ditukar dengan Manhattan.
Milton menyebut; buah pala, cengkih, lada dan kayu manis didatangkan dari Negeri Timur ke Konstantinopel, sekarang Turki.
Dari Konstantinopel, para pedagang Venesia membelinya dengan cepat dan mengapalkannya ke arah Barat melintasi Laut Mediterania.
Sesampai di Venesia, “rempah-rempah itu dijual dengan harga yang telah dilambungkan kepada para pedagang dari Eropa Utara,” demikian Milton.
Dari Venesia, kapal yang ditumpangi rombongan Marco Polo singgah di beberapa pelabuhan dan berakhir di Konstantinopel.
Kemudian menempuh jalan darat, melintasi antara lain Gurun Takla Makan dan Gurun Gobi ke Tiongkok, setelah sebelumnya membeli unta, keledai dan menyewa 20 orang kuli dan pengawal.
Pertengahan 1272 kami memasuki wilayah Negeri Persia. Tiba-tiba kami dihadang serombongan prajurit berkuda. Ayah dan Paman Maffeo maju memberi isyarat dengan tangan. Selanjutnya mereka bercakap dengan bahasa yang aneh.
MARCO POLO petualang legendaris Abad Pertengahan. Ia berada di tengah ribuan tentara Monggol yang hendak menyerbu Jawa. Satu di antara pimpinan pasukan
- Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO