Pisau Menancap di Mulut Bocah

Pisau Menancap di Mulut Bocah
Pisau Menancap di Mulut Bocah
Melihat anaknya kesakitan dan tak memungkinkan melepas secara paksa pisau toreh yang menancap tersebut, Aldipius langsung melarikan Veron ke Puskesmas Merakai. Namun pihak puskesmas menyerah dengan dalamnya tancapan pisau dirongga mulut veron tersebut. Veronpun lantas dirujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang.

Malang bagi keluarga tak mampu ini. Setibanya di RSUD Ade M Djoen sekitar pukul 21.00 WIB, Veron nyatanya tak langsung ditangani, dengan berbagai dalih pihak RS seperti membiarkan saja kondisi bocah malang itu. Bahkan saat sejumlah awak media melihat kondisinya sekitar pukul 10.00 WIB keesokan harinya, Veron tak kunjung ditangani oleh pihak RS hingga 13 jam kemudian.

Beberapa wartawan kemudian berinisiatif menghubungi salah seorang anggota DPRD serta kemudian mengontak Direktur Rumah sakit, barulah Veron mulai ditangani dan dipindahkan dari ruang Bedah ke ruang poli gigi dan mulut.  

Aldipius, hingga kini masih kebingungan, apalagi untuk mencabut pisau dari rongga mulut Veron menurut dokter harus di operasi.“Kami tak punya uang kalau harus menanggung biaya operasi.” tandas pria yang menghidupi keluarga dengan berladang ini. (bdy)

SINTANG –Veron (7), anak ke tiga dari tujuh bersaudara pasangan Aldipius (40) dan Lia (21), warga desa Swadaya Nanga Ngketing, Kecamatan Merakai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News