PKB Diminta Usung Mahfud

jpnn.com - JAKARTA - Peluang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. mendapat tiket dari Partai Kebangkitan Bangsa semakin besar. Itu menyusul adanya permintaan dari sejumlah ulama berpengaruh agar partai yang didirikan Nahdlatul Ulama tersebut mengusung Mahfud sebagai calon presiden.
"Sudah ada lima kiai sepuh dari pesantren berpengaruh yang mengusulkan nama Mahfud M.D. ke PKB," ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto kemarin (12/8).
Sayangnya, Bambang menolak menyebut nama-nama kiai berpengaruh tersebut. Dia mengatakan, para kiai itu menyampaikan langsung aspirasinya kepada petinggi partai. Respons dari para petinggi PKB, kata Bambang, juga positif.
Sebab, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut merupakan warga NU dan pernah menjadi kader PKB. "Pak Mahfud kader internal. Dia bukan orang lain dan sudah dianggap warga sendiri," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Bambang, mekanisme resmi pengusungan calon presiden memang harus melalui forum Musyawarah Pimpinan Nasional. Adapun forum tersebut baru akan dilaksanakan setelah pemilihan legislatif. Selain berpatokan pada hasil muspimnas, penetapan capres/cawapres akan dikonsultasikan dahulu dengan pengurus Nadhlatul Ulama dan para kiai sepuh.
Karena out, PKB tetap membuka kesempatan kepada semua tokoh yang hendak mencalonkan diri sebagai calon presiden untuk melakukan komunikasi politik, baik secara internal maupun eksternal dengan pengurus PKB. (dyn/c6/tom)
JAKARTA - Peluang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. mendapat tiket dari Partai Kebangkitan Bangsa semakin besar. Itu menyusul adanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan