PKL Enggan Direlokasi, Omzet Tembus Rp 30 Juta

PKL Enggan Direlokasi, Omzet Tembus Rp 30 Juta
PKL Enggan Direlokasi, Omzet Tembus Rp 30 Juta

Kalau sedang apes, sehari dia bisa tidak menjual burung sama sekali.Namun, dia tetap optimistis dengan dagangannya. Sebab, pengunjung Pasar Burung Wonokromo selalu membeludak setiap akhir pekan.

’’Pada saat seperti itu, tentu dagangan makin laris manis,’’ jelas pria asli Madura tersebut lantas tersenyum.

Itu pulalah yang membuat dia tetap ngotot berdagang di pinggir jalan dekatflyover Pasar Kembang tersebut. Ancaman obrakan satpol PP sudah menjadi bagian dari keseharian hidupnya. Tetapi, dia sudah kebal dengan hal tersebut. ’’Obrakan tidak pasti. Biasanya saat jalan macet saja,’’ paparnya. (mas)

Di tempat yang sama, Asnul Alibazah mengungkapkan bahwa jumlah keuntungan yang didapat kurang lebih sama. Sehari dia bisa menjual dua sampai tiga burung merpati. Bergantung pada permintaan pasar. ’’Saat ramai, saya baru ngambil bisa langsung habis, Mas,’’ tambah pria yang sudah berjualan burung selama 15 tahun tersebut.

Menurut dia, beberapa hari terakhir ini penjualan cenderung sepi. Sebab, masih banyak warga yang mudik. Hal itu lumayan berpengaruh pada jumlah pembeli yang datang. (lum/ind/dor/laz/c14/end)

SURABAYA boleh berbangga dengan banyaknya taman dan bersihnya lingkungan. Namun, Kota Pahlawan belum lepas dari persoalan pedagang kaki lima


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News