PKL Tanah Abang Menolak Dianggap Bikin Macet
Pedagang di Pasar Blok G Tanah Abang memang mengeluhkan terus menurunnya jumlah pengunjung selama beberapa tahun ini. Banyak pedagang menutup tokonya atau tidak memperpanjang kontrak karena memilih berjualan di jalan atau menjadi PKL.
Seorang pedagang di Pasar Blok G, Mia mulanya adalah PKL di sekitar Pasar Blok G. Dia kemudian direlokasi ke dalam pasar dan masih bertahan hingga kini.
"Saya di sini sebenarnya nyaman, tapi memang keuntungannya lebih besar di bawah atau PKL. Tahun ini konsumennya menurun, lebih sepi dari tahun kemarin. Saya tidak tahu kenapa," ujar Mia.
Dia berusaha menggaet banyak pembeli dengan menjual aneka pakaian anak dan dewasa hingga handuk. Namun, lanjut Mia, hasil penjualannya sangat kecil karena sepi pengunjung.
"Minggu ini luar biasa sepi, jadi banyak yang tutup, sedangkan pengeluaran besar. Tapi, kami syukuri saja," tutur Mia. (rakyatmerdeka)
Wilayah Tanah Abang kembali disesaki PKL. Mereka pun tidak merasa ada yang salah dengan berdagang di trotoar jalan
Redaktur & Reporter : Adil
- Jakim 2024 Digelar 23 Juni Mendatang, Upaya Promosikan Jakarta kepada Dunia
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,7 Persen pada Triwulan I 2024, Lebih Rendah dari Nasional
- Kualitas Udara DKI Jakarta Terburuk Keempat Dunia, Inilah Wilayah yang Terdampak Kuat
- KPU DKI Buka Pendaftaran PPS untuk Pilgub, Butuh 801 Orang
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI